Tuesday, July 24, 2012

Manfaat Mengkonsumsi Ikan Dan Menghindari Pencemarannya

Udang laut jenis ikan yang kadar merkurinya rendah
Selama masa kehamilan, banyak literatur yang menganjurkan calon ibu agar mengkonsumsi ikan. Selain bermanfaat bagi ibu hamil, konsumsi ikan juga dapat membantu pertumbuhan janin. Para ahli kebidanan kerap menyerukan agar wanita hamil dan ibu menyusui mengkonsumsi ikan minimal 340 gram permiggu untuk perkembangan otak bayi.

Ikan merupakan sumber protein yang dibutuhkan ibu hamil terutama pada tri semester ketiga masa kehamilan. Selain itu, kandungan omega-3 yang tinggi pada ikan laut berdasarkan beberapa penelitian mempunyai dampak positif pada perkembangan otak.Konten Omega-3, terutama yang terdapat pada ikan laut, dapat mempengaruhi perkembangan awal otak bayi.

Bahkan ibu hamil seharusnya mengkonsumsi ikan sejak awal kehamilan dengan porsi seimbang. Porsi seimbang ini perlu ditekankan karena  konsumsi protein yang berlebihan juga akan berakibat kurang baik bagi ibu hamil dan bayinya. Konsumsi protein berlebih dapat mengakibatkan ketidakseimbangan diet pada ibu hamil, sehingga akan menyebabkan disproporsi pertumbuhan janin. Untuk mendapatkan diet yang seimbang, agar ibu hamil mengkonsumsi ikan sekitar 50 gram hingga 100 gram per minggu. Jumlah itu kira-kira sekitar dua sampai tiga kali makan ikan perminggu.

Bahaya merkuri pada ikan
Namu anjuran makan ikan untuk ibu hamil ini perlu diikuti dengan kewaspadaan tentang kualitas keamanan ikan dan hasil perikanan. Hasil perikanan yang berasal dari laut, sungai dan perairan darat yang tercemar dikhawatirkan akan ikut membahayakan ibu hamil dan janin. Selain menyebabkan keguguran, cemaran logam berat pada ikan dan hasil perikanan lainnya dapat menyebabkan kelahiran bayi yang cacat. Sealain ada efek positifnya, mengkonsumsi ikan  pun harus berhati-hati karena ada kemungkinan mempunyai efek negatif. 

Dibeberapa negara yang tingkat pencemarannya sangat rendah seperti Finlandia, Swedia, Denmark, jepang, Singapura, Amerika Serikat, dan Korea Selatan, konsumsi hasil laut memang bagus bagi ibu hamil. Tapi dinegara-negara Asia seperti Indonesia, India, Pakistan, dengan kadar pencemaran masih sangat tinggi, sebaiknya konsumsi makanan laut pada ibu hamil benar-benar dibatasi. Terutama untuk jenis-jenis ikan yang mudah menyerap logam berat, seperti timbal, tembaga, air raksa, merkuri dan sebagainya.

Keberadaan merkuri sebenarnya dapat muncul secara alami pada ikan, namun dapat pula muncul akibat polusi yang berasal dari industri. polusi melalui daratan dan udara itu dapat turun ke air dan berubah menjadi methylmercury, yang membahayakan perkembangan bayi. Ikan akan menyerap methylmercury dalam air sehingga ikan tersebut akhirnya pun mengandung merkuri. Meskipun berasal dari perairan yang sama, kandungan methylmercury pada tiap ikan bervariasi. Pada jenis ikan tertentu merkuri yang kandungannya, bisa lebih besar dibandingkan ikan lainnya, karena sangat tergantung pada apa yang dimakan ikan tersebut.

Sebenarnya hampir semua ikan mengandung methylmercury. Namun semakin besar ukuran ikan dan semakin lama mereka hidup, tingkat kandungan methylmercury pada ikan tersebut kemungkinan akan lebih tinggi karena sudah lebih lama mengakumulasi kadar merkuri yang dikonsumsinya. Lembaga Pengawas makanan dan obat Amerika Serikat, melansir bahwa jenis-jenis ikan yang berisiko mengandung tingkat pencemaran yang tertinggi antara lain ikan todak (swordfish), hiu, makarel raja dan kakap. oleh karena itu , jenis-jenis ikan tersebut direkomendasikan agar tidak dikonsumsi ibu hamil dan anak-anak. Sedangkan konsumsi jenis ikan lainnya, sebaiknya dengan memperhatikan rekomendasi ahli gizi setempat.

Untuk kasus Indonesia, saat ini setidaknya belum ada lembaga resmi yang secara berkala dan berkelanjutan mengawasi dan menilai tingkat kelayakan konsumsi hasil perikanan laut dan darat. Masalah pencemaran dan kandungan merkuri pada ikan dan hasil perikanan lainnya seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah. Perlu dicermati apakah benar pencemaran laut sudah sampai mencemari produk-produk kelautan seperti ikan. Itu seharusnya yang menjamin adalah departemen Kelautan dan instasi terkait.

Padahal kadar merkuri yang tinggi pada ikan dapat menimbulkan risiko yang cukup berat pada ibu hamil. Merkuri yang terkandung pada ikan dapat menyebabkan keracunan parah pada ibu hamil. Si ibu bisa terkena diare over dehidrasi. Yang paling tidak diharapkan adalah keguguran. 

Dilema konsumsi ikan. 
Para ibu hamil yang mengkonsumsi ikan lebih dari 12 ons perminggunya pada saat kehamilan, melahirkan bayi-bayi yang cerdas dan memiliki perkembangan otak yang baik. Menghindari konsumsi ikan karena alasan risiko tercemar logam berat, bisa jadi akan mengurangi asupan nutrisi yang sebenarnya penting untuk perkembangan otak yang optimum.

Oleh karena itu, disayangkan bila ibu hamil tidak dapat mengkonsumsi ikan karena kekhawatiran akan tingkat keamanan hasil perikanan  dari resiko pencemarannya. Ancaman kualitas keamanan konsumsi ikan, dibalik anjuran untuk dikonsumsi. Tentu saja menjadi dilema bagi ibu hamil. Apalagi bukan soal gampang untuk membedakan ikan yang aman dan yang tidak.

Untuk menghindari atau meminimalkan dampak konsumsi ikan yang tercemar logam berat, disarankan ibu hamil mengkonsumsi makanan yang bersih dan sesehat mungkin selama kehamilan. Ibu hamil yang menginginkan manfaat ikan tapi khawatir akan merkuri dan racun lainnya, sebaiknya memilih jenis ikan yang diketahui memiliki kandungan merkuri yang relatif rendah. Manfaat ikan terbaik bisa didapat dari jenis-jenis ikan berminyak seperti salmon, haring, dan sarden, yang memiliki kadar merkuri relatif rendah.

Hindari konsumsi ikan mentah. 
Selain mewaspadai dan menghindari jenis-jenis ikan yang diduga banyak mengandung merkuri, ibu hamil juga harus menghindari konsumsi ikan mentah secara langsung, seperti biasa dihidangkan dalam bentuk sashimi. Menurut banyak penelitian, resiko pencemaran terbesar terdapat pada ikan mentah atau setangah matang yang berasal dari air yang telah terkontaminasi. Beberapa macam bakteri jahat telah terbukti ditemukan pada seafood mentah. Ikan mentah juga harus dihindari selama masa kehamilan karena ikan-ikan tersebut juga mungkin mengandung parasit seperi cacing.  

Memasak dan membekukan ikan merupakan metode yang paling efektif untuk membunuh parasit yang ada pada ikan tersebut. Sebenarnya mengkonsumsi ikan apapun asal diolah dengan baik dan benar, akan menghindari risiko merkuri dan parasit. Memasak ikan dengan suhu 145 derajat Fahrenheit, minimal 15 detik, atau membekukan ikan hingga 10 derajat Fahrenheit selama 168 jam (7hari) juga akan membunuh parasit-parasit tersebut.

Seafood Do'S and Don'S untuk ibu hamil:
  1. Jangan makan ikan hiu, ikan todak, ikan makarel raja, ikan kakap, karena ikan-ikan jenis ini mengandung kadar merkuri yang cukup tinggi.
  2. Makanlah sedikitnya 12 ons ikan selama seminggu. jenis ikan yang kadar merkurinya rendah anatar lain udang laut,tiram, salmon, sardin, dan haring
  3. Variasikan jenis ikan yang dikomsumsi.
  4. Jangan mengkonsumsi ikan yang sama lebih dari satu kali dalam seminggu.
  5. periksakanlah terlebih dahulu kadar kemanan ikan hasil budidaya yang diambil dari sungai atau tambak. Jika tidak tersedia informasi kadar keamanan, sebaiknya Anda hanya dapat mengkonsumsi maksimal 6 ons perminggu dan jangan mengkonsumsi jenis ikan lain pada minggu tersebut.
Salah satu cara menghindari konsumsi ikan yang berisiko infeksi parasit, ialah dengan mengolah ikan dan hasil perikanan yang dikonsumsi, sehingga matang. agar benar-benar aman dari zat pencemar, masaklah ikan pada suhu rumah 63 derajat celcius atau 145 derajat fahrenheit selama 15 detik.





1 comment:

  1. I think your blog is great and if you do not mind you should always update your blog so that readers feel satisfied with your blog
    sanadomino

    ReplyDelete