Perubahan perilaku anak karena pengaruh aliran yang mengatas namakan agama tertentu, memang bukan perkara mudah menghadapinya. Apalagi bila orangtua tidak memiliki dasar-dasar pendidikan agama yang mumpuni. Jangankan membendung desakan aliran tersebut pada anak, sekedar untuk memastikan apakah aliran itu sesat atau bukan, sudah persoalan sendiri.
Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang diartikan sesat adalah ketika aliran tersebut sudah bertentangan dengan Al Quran dan Hadist. Selain itu ada pokok-pokok agama yang berbeda dengan dengan ajaran yang sebenarnya seperti rukun Islam, rukun islam, rukun imam, syahadat, puasa, zakat, dan lain-lain. Lebih jelasnya terdapat 10 ciri dimana aliran sesat tersebut dapat dikatakan sebagai aliran sesat.
Diantaranya, mengingkari rukun Islam dan Iman, meyakini aqidah yang tidak sesuai dengan Al-Quran dan Sunnah, mengakui adanya wahyu setelah Al-Quran, mengingkari kebenaran isi Al-Quran, membuat tafsiran baru yang tidak menurut kaidah penafsiran, mengingkari kedudukan Hadist nabi Muhammad, menghina para nabi dan rasul, mengingkari Nabi Muhammad sebagai nabi dan rasul terakhir, mengubah atau menambah pokok-pokok ibadah, dan mengkafirkan sesama muslim.
Fenomena aliran sesat bukan hanya dihadapi kaum Muslim, agama lain menghadapi permasalahan yang sama. Misalnya kristen, Ada dua pengaruh masuknya aliran sesat ini. pertama, masuknya pengaruh konteks budaya atau agama setempat. Kedua, adanya kekosangan atau kekurangan tertentu dalam gereja asalnya.
Muncul silih berganti
Hadirnya aliran-aliran yang dianggap menyimpang sebenarnya sudah sejak lama, sempat beredar dan berkembang di Indonesia. Tumbuhnya aliran sesat ini antara lain dipicu oleh beberapa persoalan didalam sebuah negara. Sebab munculnya aliran yang dianggap sesat bukan hanya di Indonesia , tetapi juga diluar negeri. Amerika sekalipun bisa dimasuki oleh aliran- aliran yang dianggap sesat ini, tetapi jenis dan bentuknya yang berbeda.
Biasanya aliran ini muncul ketika ada orang-orang yang sedang kehilangan pegangan, dan mencari seorang tokoh yang berkharisma. khususnya para generasi muda yang membutuhkan dan mencari tokoh yang bisa diandalkan untuk diikuti. Munculnya seorang tokoh kharismatik ditengah-tengah keadaan yang kacau, seperti hukum yang tidak berlaku, nilai-nilai yang tidak jelas dan lain-lain, akan mudah menjerumuskan orang-orang tersebut. Apalagi kaum muda remaja yang sangat mudah terpengaruh akan aliran seperti ini. Tetapi yang perlu diperhatikan ternyata bukan hanya kaum muda saja terpengaruh, orangtua dan tokoh agama juga banyak yang terpengaruh oleh aliran-aliran yang dianggap sesat ini.
Penyebab berbagai aliran sesat ini, pada umumnya menjadikan remaja dan pelajar sebagai target. Dengan bermodalkan kepiawaian dalam berkomunikasi dan sangat persuasif dalam mengajak, para utusan aliran tersebut berusaha masuk ke kalangan remaja. Apalagi biasanya kelompok beraliran sesat ini mempunyai motif materi dan motif ekonomi, sehingga masyarakat yang menginginkan jalan pintas untuk mendapatkan kebahagian biasanya mudah terpengaruh. misalnya, dengan Rp. 400 Ribu bisa masuk surga, atau jemaat yang dapat merekrut jemaat baru alan mendapatkan beberapa ratus ribu, dan lain-lain.
Masa remaja memang masa dimana seorang anak sedang mencari jati dirinya, berusaha mencari teman, berusaha lepas dari pengaruh orangtua dan berpetualang mencari eksistensi diri. Aliran-aliran fundamintalis cenderung berupaya merekrut anak usia remaja, karena mereka masih dalam pembentukan diri, dan sangat tertarik dengan hal baru. Pada usia ini anak mentransformasikan semua informasi yang masuk dan kemudian akan menentukan sikapnya. Namun mereka cenderung lebih tertarik pada sesuatu yang baru yang mereka anggap militan.
Ada beberapa hal yang diperlihatkan si anak ketika sudah terpengaruh sesuatu. Diantaranya, terjadi perubahan drastis pada si anak. Misalnya, anak yang tadinya sangat komunikatif, jadi sering mengurung diri atau malah sering pergi sendiri. Selain itu anak seperti itu memiliki rahasia yang pantang diketahui atau share kepada anggota keluarga, suka menyendiri, sering merenung, dan biasanya tidak mau menjelaskan apa yang sedang mereka alami.
Bentengi anak
Bukan hanya gejala yang harus diperhatikan, peran orangtua sangat diperlukan untuk melindungi anak dari jerat aliran sesat. Hal utama yang harus dilakukan oleh orangtua adalah komunikasi dua arah dengan anak, terbuka. Membekali anak dengan spiritual yang kuat, serta berusaha mengetahui ajaran-ajaran yang sedang berkembang saat ini. Yang juga penting adalah memperhatikan isi kamar anak karena biasanya mereka mengikuti aliran-aliran seperti ini senang membaca buku-buku spiritual dan religius.
Proses penyebaran biasanya dilakukan melalui berbagai kegiatan keagamaan dengan materi kajian agama, penjabaran, dan kemudian di ikuti proses penyesatan. oleh karena itu orangtua perlu memberi pemahaman kepada anak agar tidak mudah percaya kepada orang lain yang menjanjikan kemudahan dan kepastian.
No comments:
Post a Comment